Sorry, may be less compatible with Internet Explorer. Diberdayakan oleh Blogger.

cover-image: Andien-kapanlagi.com

Senin, 24 September 2012

Cara mudah ingkar janji

Jadikan usaha keras untuk menepati janji, tepat waktu, sebagai tantangan yang memberikan kepuasan.

Cara mudah ingkar janji.

"Hidup tidak semudah cocotnya Mario teguh". Cocot adalah kata kasar untuk mulut/ucapan dengan maksud merendahkan orang yang mengucapkan. Setidaknya, tiga kali saya pernah menerima SMS demikian. Entah, apa tujuan SMS seperti itu. Tapi, saya melihat Mario Teguh dengan cara berbeda. Bagi Mario Teguh, hidup ini sama sekali tidak sulit. Tetapi, ia juga sangat paham kalau sebagian orang menganggap hidup ini sulit, sangat sulit. Oleh karenanya, ia mencoba membantu meringankan orang, dengan memberikan berbagai solusi untuk mereduksi apa-apa yang dianggap sulit itu.

Dengan postingan kali ini daku ingin berbagi pengalaman, bagaimana membuat hidup lebih mudah. Saya pernah mengalami karir macet gara-gara sesuatu yang saya anggap "kecil". Yaitu janji dan "on time". Ternyata yang saya anggap kecil tersebut, mengakibatkan hal besar dalam hidup saya.

Saya menyesal sekali.
Ingkar janji atau tidak tepat waktu telah membuat saya menjadi "orang yang tidak penting" dalam tim saya. Perlu waktu satu tahun untuk memperbaikinya. Itupun karena ada prosedur "apraisal performance" di tempat saya bekerja. Jika tidak, stigma "pecundang" akan menempel di diri saya dalam waktu yang lebih lama, atau bahkan selamanya.
Apointment.
Dalam dunia karir dan bisnis, melanggar janji tidak hanya dianggap perbuatan tercela, malahan juga ilegal. Yang saya maksud melanggar janji, termasuk tidak datang tepat waktu atau terlambat. Tidak menepati janji jelas-jelas merugikan (besar maupun kecil) pihak lain. Tapi yang pasti, melanggar janji juga sangat merugikan diri sendiri. Kebiasaan tidak menepati janji adalah salah satu yang membuat hidup ini jadi sulit. Kecuali jika seseorang memilih menjadi penipu, atau pecundang (the looser).

Profesionalitas.
Mengingkari janji, adalah perbuatan merendahkan orang lain. Setidaknya menganggap orang lain tidak penting, baik orangnya maupun urusannya. Sebaliknya, kebiasan ingkar janji membuat kita jadi orang yang tidak penting pula. Misalnya, kita tidak dapat hadir dalam suatu rapat, tapi rapat tetap berlangsung baik dan menghasilkan keputusan baik. Maka, ketidakhadiran kita menjadi tidak ada artinya. Hakekatnya adalah, kita bukan orang penting. Dan, ini merugikan diri kita sendiri, menurunkan martabat dan mengganjal perjalanan karir kita.

Mohon diingat, menepati janji dan atau "on time" telah menjadi salah satu ukuran profesionalitas seseorang. Kebiasan ini hanya menggiring kita menjadi orang yang tidak berguna. Percayalah, karena saya sendiri mengalaminya.
Jangan egois.
Jangan batalkan janji yang mengesankan kita lebih mementingkan urusan diri sendiri, dan tidak menganggap orang lain lebih penting. Anda dapat mengatakan, misalnya: "Saya tahu ini penting, mungkinkah, perjumpaan kita ditunda hingga besok pagi? "Saya tidak dapat datang pada rapat hari ini, tapi saya punya bahan-bahan yang mungkin bisa jadi pertimbangan dalam rapat. Bahan-bahan itu saya kirimkan lewat E-mail" Dan, jika Anda sudah peroleh pengakuan sebagai orang penting dalam kelompok Anda, katakan: "Saya tidak dapat hadir pada rapat kali ini, tapi HP saya siap dihubungi sewaktu-waktu"

Alasan baik untuk membatalkan janji.
"Aku harus sampaikan alasan apa, ya?" Anda tidak perlu pusing-pusing membuat alasan. Karena tidak pernah ada alasan baik untuk membatalkan janji, kecuali tiba-tiba jatuh sakit, kecelakaan atau bencana alam (force de major). Terlalu sering beralasan sakit, hanya membuat kita makin tidak berguna. Orang sakit itu bukan hanya tidak berguna bagi diri sendiri tapi juga tidak berguna bagi orang lain. Bahkan, bisa mempersulit orang lain. Itulah sebabnya jika kita sakit, orang-orang terdekat, mendoakan agar kita lekas sembuh. Terlalu sering beralasan "kondisi", hanya berupa pengumuman bahwa kita adalah orang yang tidak berdaya, yang mudah dikondisikan oleh kondisi.
Tidak ada yang sempurna.
Kupikir, tidak ada orang yang selalu dapat menepati janji-janjinya. Namun, sama sekali tidak layak membatalkan janji dijadikan kebiasaan. Janji bagaikan pedang bermata dua. Ia dapat membuat kita menjadi "usefull" tetapi bisa juga membuat kita sebagai orang yang tidak berguna.
Saya paham, bahwa menepati janji bukanlah hal jang mudah. Meskipun semua janji (apoinment) sudah kita jadwalkan dengan baik, tapi kadang ada hal-hal lain yang "serasa berada di luar kemampuan kita", sehingga terpaksa kita tidak dapat memenuhinya.
Jika terpaksa "harus" membatalkan janji, kiat-di bawah ini dapat direnungkan sebagai alternatif.
Tantangan yang menyenangkan.
Sungguh tidak mudah menepati apointment. Saya sendiri tidak selalu berhasil datang tepat waktu. Ada saja gangguannya. Gangguan itu bisa karena persiapan saya yang kurang atau jalanan yang macet. Tetapi, setelah berusaha datang tepat waktu, dan berhasil, saya memperoleh kepuasan. Saya merasa usaha saya untuk tepat waktu tidaklah sia-sia. Mencapai keberhasilan setelah menempuh kesulitan, sungguh memuaskan. Terutama, pada hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh kebanyakan orang.

Maka jadikan upaya menepati janji, tepat waktu, sebagai tantangan yang memberikan kepuasan.@


Artikel Terkait:

 

Paling Hangat

Followers

Apresiasi Anda