Sorry, may be less compatible with Internet Explorer. Diberdayakan oleh Blogger.

cover-image: Andien-kapanlagi.com

Sabtu, 04 Agustus 2012

Karir macet karena banyak membuat alasan

Macet lagi, macet karir!

Hari ini hari sial bagi Maya. Ia terlambat sampai di tempat kerja. Sesaat setelah memarkir mobil ia malah berpapasan dengan bos. "Maaf Bos, ...terlambat. Jalanan macet", katanya.

Si boss tidak menjawab. Seperti tak melihat Maya, bahkan si bos masuk ke mobil yang menunggunya.
"Jelasnya, yang kubutuhkan dari kalian adalah keahlian untuk mencapai keberhasilan. Bukan keahlian membuat alasan yang seolah-olah rasional," kata bos.

Ironis juga! Saat Maya terlambat datang di tempat kerja, malah bosnya berangkat meninggalkan kantor! So pasti, boss datang lebih pagi darinya!

Biasanya, alasan jalanan macet merupakan senjata ampuh bagi Maya kalau terlambat datang. Bukankah semua bisa paham? Semua tahu kalau jalan macet bisa terjadi kapan saja, di mana saja?

Oleh karena itu, jalan macet adalah alasan paling ampuh bagi Maya jika terlambat sampai di tempat kerja. Ya, dasar lagi sial aja, ... berpapasan dengan bos!

Sesungguhnya yang terjadi pada Maya bukan sekadar alasan terlambat datang di kantor. Tetapi lebih pada kebiasaan mengumbar alasan pada banyak hal. Terutama, jika ia tidak berhasil melakukan tugas tertentu. Bahkan pada hal-hal yang sepele, misalnya, "Wah, suratnya belum selesai kubuat, gara-gara komputerku di pakai Nisa!"

Seseorang memang tidak selalu berhasil melakukan tugasnya. Kegagalan itu bisa saja karena tantangan kerja itu di atas batas kemampuannya. Tapi yang terjadi pada Maya, kegagalan itu justru berasal dari dalam dirinya. Yaitu, ia lebih suka mencari alasan, katimbang berusaha keras agar berhasil.

Padahal, boss paling benci pada orang yang suka mengumbar alasan."Saya menghargai professionalitas kalian. Karena itulah saya memilih kalian untuk tugas-tugas yang sesuai. Jelasnya, yang kubutuhkan dari kalian adalah keahlian untuk mencapai keberhasilan. Bukan keahlian membuat alasan yang seolah-olah rasional" kata bos pada sebuah meeting.

So, pagi ini bukannya hari sial. Tapi hari penentuan bagi Maya. Alasan jalanan macet hanya merupakan pemicu bagi karirnya yang mampet.
Bagaimana pendapat dikau?
Koleksi busana kerja, mau?

Kayaknya,ini bisa mancing inspirasi buat dikau yang dambakan sukses. Klik aja!



Artikel Terkait:

 

Paling Hangat

Followers

Apresiasi Anda