Sorry, may be less compatible with Internet Explorer. Diberdayakan oleh Blogger.

cover-image: Andien-kapanlagi.com

Selasa, 14 Agustus 2012

Overwright dan Obesitas, Penyakit Berbahaya!

Luna Maya

Overwright dan Obesitas, Penyakit Berbahaya!

Sesungguhnya, obesitas dan overweight adalah dua hal yang berbeda. Overweight berorientasi pada seseorang yang beratnya melebihi batas normal. Sedang obesitas atau kegemukan adalah tubuh yang kelebuhan lemak, hingga berat badannya melebihi batas normal.
Berdasarkan survey, 50% dari kita mengaku tidak tahu masalah overweight. Dan, yang merisaukan adalah 72 % tidak menyadari kalau obesitas adalah penyakit berbahaya.

Penyakit berbahaya.
Tapi, meski mengacu pada dua kondisi berbeda, keduanya saling berhubungan. Dan keduanya, biasanya diikuti oleh beberapa penyakit. Misalnya, peningkatan kadar kolesterol, gangguan metabolisma tubuh seperti resistensi insulin akibat ketidakseimbangan hormon yang mengacaukan siklus haid pada wanita. Ini harus diwaspadai. Kalau dibiarkan bisa menjadi diabetes. Dan, yang lebih fatal dapat menimbulkan kanker ovarium dan kanker endometrium, yaitu sang "pembunuh kejam" yang paling ditakuti oleh para wanita
di seluruh
dunia.
Penyebab obesitas.
Gaya hidup yang tidak sehat, misalnya pola makan yang buruk, kurang berolahraga adalah pemicu kuat terjadinya obesitas" demikian penjelasan Prof. Dr. Slamet Suyono, Spd, KE dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Akibat gaya hidup yang tidak sehat, kurang gerak badan misalnya, dapat mengakibatkan pembuluh darah kehilangan kelenturan. Tekanan darah menjadi tinggi dan membuat pembuluh darah pecah. Maka terjadilah stroke yang mengerikan itu.

Gaya hidup modern ini juga mengubah pola makan kita. Kita makin me-
nyenangi makanan enak se-
macam junk food yang
banyak kandungan
lemaknya. Lemak me-
rupakan penghasil
kalori terbesar.




Pembunuh peringkat atas.

Baik obesitas maupun overweight bukan hanya menimbulkan penyakit kronis, semacam stroke! Tapi, juga termasuk sebagai "pembunuh peringkat atas" yang mengakibatkan kematian mendadak. Misalnya, tekanan darah tinggi dan jantung koroner.
Bandingkan, satu gram lemak sama dengan sembilan kalori. Sedangkan satu gram karbohidrat atau protein hanya empat Kkal (kilokalori). Tidak salah jika orang mengatakan bahwa penjebab obesitas adalah lemak. Pola makan dengan kadar lemak yang tinggi wajib dihindari. Lemak yang tidak terbakar sebagai energi akan tertimbun di -terutama, bagian pinggang, perut, lengan dan paha.
Mengukur kegemukan.
Mengukur lingkar pinggang cukup efektif untuk mengetahui kelebihan berat badan. Kenapa? Kelebihan lemak di daerah perut dan pinggang sangat erat kaitannya dengan meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular (sakit jantung). Batas lingkar pinggang normal untuk wanita Indonesia, adalah 80 cm. Sedang untuk pria 90 cm. Jadi, jika dikau punya jeans terasa sempit, dikau harus mulai waspada.

Mengukur berat badan.
Selain bisa dilihat dari keadaan fisik, dapat dihitung dengan mengukur Indeks Masa Tubuh. Contohnya, kalau berat badan Anda 55kg, tinggi 168 cm, maka IMT Anda adalah:
55/1,68=19,5.
Berat badan dikatakan normal jika IMT di antara 18,5 s/d 24,9. Kalau IMT Anda "baru" melebihi angka 25 anda tergolong overweight. Tapi, kalau lebih dari 30 Anda sudah membawa "bom bunuh diri" yang dapat meledak sewaktu-waktu. Maka, ketika menginjak angka 25. Anda harus sudah canangkan siaga satu.

Paparan di atas menunjukkan betapa mudah mengendalikan berat badan. Namun, jika sudah terlanjur, membuat "kurus" kembali jadi lebih sulit. Uang Anda yang banyak tidak cukup mampu mengatasinya. Coba ikuti penjelasan Dr. Slamet Suyono, SpPD-KE di sini



Artikel Terkait:

 

Paling Hangat

Followers

Apresiasi Anda